Minggu, 27 Maret 2016

Resensi Novel 5CM






Judul Novel : 5 CM
Penulis : Dhonny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Tahun Terbit : 2007
Tebal buku : 381 halaman
ISBN : 97591514
Harga Buku : Rp 60.000,00

SINOPSIS
Buku karangan fiksi ini berjenis novel yang menceritakan tentang kisah perjalanan hidup 5 orang pemuda yang bersahabat selama 7 tahun semasa awal perkuliahan sampai saat ini. Kelima anak muda tersebut diantaranya bernama Zafran, Genta, Arial, Ian, dan Riani. Mereka berlima begitu akrab dan selalu menjalani aktivitas sehari-hari bersama. Karena begitu seringnya mereka melakukan aktivitas bersama-sama, sampai pula pada saat dimana titik jenuh menghampiri mereka. Dalam hubungan persahabatan pun kejenuhan pasti ada walaupun sedikit. Ketika mereka menyadari bahwa hal-hal yang mereka lakukan bersama-sama selama ini terasa hambar dan biasa saja, Genta berinisiatif untuk tidak saling berkomunikasi satu sama lain. Alasan Genta mengambil keputusan ini diantaranya yakni karena hubungan mereka yang terasa hambar dan biasa saja, disamping itu juga masih ada mimpi-mimpi yang belum terlaksana diantara mereka, terutama Ian, sampai saat ini hanya Ian yang belum menyelesaikan studi S1 nya di Universitas Indonesia. Awalnya usulan Genta ini tidak disetujui oleh teman-temannya, namun setelah rasionalisasi dilakukan, maka kelimanya sepakat untuk tidak bertemu dan berkomunikasi selama 3 bulan. Selama tiga bulan itu mereka menyelesaikan mimpi-mimpi yang tertunda dan melakukan kewajiban-kewajiban masing-masing.
Selama tiga bulan inilah mereka saling mendewasakan pribadi masing-masing. Ian focus kepada tugas akhirnya, Genta fokus kepada proyek Evemt Organizernya, Arial fokus terhadap pacar barunya, Zafran semakin mendalami kecintaannya pada sastra, dan Riani yang fokus terhadap pekerjaannya sebagai pegawai swasta.
Tiga bulan pun berlalu, dan akhirnya mereka berjanji untuk bertemu di sebuah stasiun. Mereka membawa perlengkapan-perlengkapan yang telah diinstruksikan oleh Genta. Sampai pada saat keberangkatan mereka, Genta enggan untuk mengatakan hendak kemana mereka. Ketika sampai pada tempat tujuan yakni di kota Malang Jawa Timur, barulah Genta mengatakan hendak kemana mereka. Genta berencana untuk melakukan reuni bertemunya mereka dengan melakukan perjalanan menuju puncak tertinggi di pulau Jawa yakni “Mahameru.” Dalam perjalanan menuju Mahameru, mereka mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan lebih mempererat persahabatan mereka.

Unsur Instrinsik
1. Tema
Persabahabatan, Cinta, Impian dan Nasionalisme
2. Alur
Alur yang dipakai adalah alur maju mundur. Karena menceritakan kejadian dari awal sampai akhir dan pada saat mereka sampai di puncak tinggi Mahameru. Mereka mengucapkan kembali kata-kata ketika mereka hendak mendaki puncak malhameru.
3. Latar

• Waktu : Pagi, Siang, Sore, Fajar dan Malam
• Tempat : Puncak Mahameru, di kereta, di hutan, Kalimati dan Tanjakan cinta
• Suasana : Menyeramkan, dingin, menyenangkan, tenang, sedih, dan menakutkan
4. Tokoh dan Watak

• Genta : pemimpin yang baik dan peduli terhadap orang lain
• Riani : cantik, cerdas, dan cerewet
• Zafran : baik, keren, dan sangat puitis
• Ian : baik, postur tubuh tidak ideal dan penggila bola
• Arial : keren, rapi, dan baik
• Dinda : baik dan cantik

5. Sudut Pandang
Sudut Pandang yang digunakan adalah kata ganti orang ketiga, karena menggunakan kata dia dan mereka.
6. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa yang digunakan adalah modern, karena sesuai dengan keadaan masyarakat dan perkembangan zaman.
7. Amanat

• Kita seharusnya, jangan dulu untuk mengatakan tidak bisa dalam segala sesuatu, karena yang terbaik adalah dengan kita mengatakan bisa dan mencoba untuk bangkit mengejar sebuah impian.
• Banyak hal yang tidak mungkin sebelumnya, tapi kenapa tidak. Hidup ini hanya sekali, jadi jangan hidup dengan hanya mengikuti arus, tapi manfaatkan dengan sebaik-baik mungkin.
• Kita harus hidup lebih bermanfaat bagi orang lain bukannya hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Sahabat adalah segalanya, jadi seperti apapun sikap dan keadaan sahabat kita. Ingatlah bahwa mereka adalah sahabat kita.

Unsur Ekstrinsik
1. Unsur Biografi Pengarang
Dapat Memberikan sikap dan kepercayaan terhadap hidup seseorang.
2. Situasi dan Kondisi
Membuat pembaca atau penonton menjadi ingin memiliki sikap nasionalisme yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari dan membuat penonton merasa ingin masuk kedalam cerita.
3. Nilai-nilai dalam cerita
• Nilai Budaya
Keinginan yang kuat untuk menjaga negeri dan keindahan alamnya
• Nilai Moral
Mencintai keindahan alam Indonesia yang luar biasa
• Nilai Sosial
Rasa kesetiakawanan dan nasionalisme kepada bangsa sendiri
• Nilai Estetika
Terdapat pada unsur keindahan alam yang diperhatikan dan sangat menakjubkan seperti puncak tinggi Mahameru, tanjakan cinta, Gunung Bromo dan Semeru.



Kelebihan Novel
Novel 5 CM diantaranya yakni terdapat redaksi dan kata-kata yang menginspirasi dan memotivasi dalam menjalani hidup dengan penuh semangat dan pantang menyerah. Selain itu unsur persahabatan yang kental juga turut menguras emosi dan perasaan. Pemilihan diksi dan gaya bahasa yang digunakan menggunakan kata-kata kekinian yang mudah dipahami oleh pembaca terutama dikalangan remaja dan pemuda. Kemudian penembatan setting waktu dan latar diceritakan dengan detail dan otentik serta tidak terkesan kabur.

Kekurangan Novel
Novel 5 CM yakni terletak pada konflik yang begitu sederhana. Konflik yang dirasakan hanya terletak pada kejenuhan mereka dalam menjalani aktivitas bersama-sama, sehingga mereka memutuskan untuk berpisah sementara sampai pada saat mereka bertemu kembali. Konflik ini begitu sederhana dan sangat tidak umum untuk dijdikan sebagai klimaks dari sebuah cerita dalam novel.
Novel 5 CM merupakan bacaan fiksi yang layak untuk dibaca karena memuat unsur-unsur yang baik untuk sasaran pembacanya yakni pemuda dan remaja. Terutama pada aspek persahabatan dan semangat dalam mengejar mimpi-mimpi. Unsur-unsur ini sangat baik untuk sasaran pembacanya. Namun tetap harus diperhatikan juga terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat pada novel ini, pada intinya ambilah yang baik dari isi buku ini dan buanglah hal negative yang terdapat di dalamnya.

BIOGRAFI SINGKAT PENULIS

Donny Dhirgantoro lahir di Jakarta 27 Oktober 1978. Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktu kecilnya hingga besar di Jakarta. Menyelesaikan masa-masa putih abu-abu di SMU 6 Jakarta, sekolah yang sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku disekitar ari-ari putra sulungnya.

Selepas SMU, ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya.Bersama teman-teman lain, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari kampus. Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998, yang membuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini.