Istilah arsitektur
mencakup merancang atau mendesain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu sistem diolah dan ditempatkan agar komponen tersebut dapat
berinteraksi. Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara
keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang
memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi
dengannya.
Sehingga
dapat diartikan, Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi
yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan
lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat
meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
ARSITEKTUR
CLIENT-SERVER TELEMATIKA
Karena
keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah Arsitektur Client-Server.
Arsitektur Client-Server merupakan sebuah aplikasi yang bertugas untuk membagi
pekerjaan antara server(penyedia layanan) dan client. Client dan server
terkadang menggunakan jaringan komputer pada hardware yang terpisah. Sedangkan
server dapat menjalankan satu atau lebih program untuk memberikan data-data
pada client. Arsitektur client – server telematika terdiri dari 3 buah
arsitektur yakni, arsitektur sisi client, sisi servernya dan gabungan dari
arsitektur client-server.
1. Arsitektur dari sisi client
Arsitektur
dari sisi klien mengarah pada pelaksanaan data pada browser sisi
koneksi HTTP. Contohnya adalah JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie
dari sisi penyimpanan pada client. Beberapa ciri khas dari sisi client, sebagai
berikut :
§ Selalu memulai permintaan ke server.
§ Menunggu dan menerima balasan dari server.
§ Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada
satu waktu.
§ Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir
dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus
jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
2. Arsitektur dari sisi server
Pada sisi
server, terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan
menggunakan metode HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan CGI script
yang tertanam di halaman HTML, hal tersebut dapat memicu terjadinya perintah
untuk mengeksekusi. Beberapa ciri khas dari sisi server, sebagai berikut :
§ Menunggu permintaan dari salah satu client.
§ Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data
yang diminta oleh client.
§ Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain
untuk melayani permintaan client.
§ Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database
server, E-mail server, file server, print server.
Client
dan server dikembangkan oleh berbagai perusahaan software besar seperti Lotus,
Microsoft, Novell, Baan, Informix, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi perusahaan komputer yang stabil
dan besar pada era ini.
3. Arsitektur dari sisi Client – Server
Arsitektur
dari segi Client – Server ini terdiri dari 3 jenis yaitu, Single – Tier, Two –
Tier, dan Three – Tier atau disebut Multi Tier. Disini akan dibahas satu
persatu dari ke-3 jenis Arsitektur segi Client Server ini.
§ Arsitektur Single-Tier : Pada Arsitektur Single-Tier, semua komponen produksi
dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Beberapa sifat dari Single-Tier
antara lain :
§ Sederhana dan alternatifnya sangat mahal.
§ Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan
dipelihara.
§ Kelemahan pada keamanan dari arsitektur ini yaitu
rendahnya dan kurangnya skalabilitas.
§ Arsitektur Two-tier : Pada Arsitektur Two-tier,
antarmuka pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem manajemen
database. Biasanya dalam sebuah server, yang lebih kuat merupakan mesin yang
menyediakan layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi antara
sistem interface lingkungan dan lingkungan server manajemen database.
Arsitektur two-tier lebih aman dan terukur daripada pendekatan single-tier.
Mempunyai database pada komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan
situs. Kelemahannya adalah biaya yang mahal dan arsitektur yang kompleks.
§ Arsitektur Three-tier : Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk
menjawab keterbatasan pada arsitektur two-tier. Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Three-tier client dan
server arsitektur digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna
besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan
dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan lebih sulit daripada
pengembangan pada arsitektur dua lapis.Pada tiga tingkatan
arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem user interface
lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini
diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor,
pesan server atau aplikasi server.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
§ Keluwesan teknologi,
§ Mudah untuk mengubah DBMS engine,
§ Memungkinkan pula middle tier ke platform yang
berbeda,
§ Biaya jangka panjang yang rendah,
§ Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier
daripada pada aplikasi keseluruhan,
§ Keunggulan kompetitif,
§ Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis
dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan
aplikasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar